Facebook Badge
Jumat, 10 Desember 2010
Selasa, 16 November 2010
Ad Maiorem Dei Gloriam
Kolese Gonzaga dengan semboyannya “Ad Maiorem Dei Gloriam” yang berarti “demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar, ” merupakan sebuah tujuan atau cita-cita yang terkandung didalam Mars Kolese Gonzaga. Demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar merupakan suatu cita-cita yang sangat terpuji. Dalam melakukan segala hal apapun itu dibutuhkan suatu penyerahan secara optimal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini bertujuan agar segala apapun yang dikerjakan selalu mendapat berkat dan bimbingan dari-Nya untuk mencapai suatu kesuksesan.
Diambil dari sudut pandang saya pribadi, Mars kolese Gonzaga mengandung suatu cita-cita yang bertujuan untuk menegakkan suatu hubungan sosial antar individu. Terbukti dalam baitnya yang pertama yang menuliskan suatu kerjasama dengan cintakasih bagi umat manusia. Sebuah cita-cita luhur yang menjadi suatu kebanggaan bagi siswa-siswi Kolese Gonzaga. Di era globalisasi zaman ini, begitu banyak kaum muda bahkan orang tua yang lebih mementingkan kehidupan pribadinya daripada kehidupan sosial. Berbeda dengan cita-cita yang terkandung dalam Mars kolese gonzaga yang menyangkut hidup salih berkomunitas dan menghargai satu sama lain. Dan sangat diharapkan bahwa cita-cita ini benat-benar nyata dan terbukti dalam komunitas Kolese Gonzaga.
Lambang Kolese Gonzaga merupakan simbol yang mempersatukan masyarakat Gonzaga. Didalamnya terkandung makna-makna yang menjadi dasar pembentukan pribadi masyarakatnya. Masyarakat yang agung, berani dan penuh cinta kasih yang diwujutkan bagi palayanan dan kesejahteraan sesama. Sesuai dengan semboyannya semua ini dilakukan semata-mata demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.
Suatu kebanggaan bagi saya pribadi sebagai penulis menjadi anggota dalam masyarakat Gonzaga. Selain melihat dari sudut pandang pendidikannya, Kolese Gonzaga juga memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai dalam megembangkan bakat dan minat para siswa-siswinya. Ekstrakulikuler yang lumayan lengkap memberikan sedikit sentuhan yang menumbuhkan minat untuk bergabung dan masuk sebagai komunitas Gonzaga. Dapat dikatakan selain segi akademis sekolah yang baik, Kolese Gonzaga juga memiliki segi non akademis yang cukup membanggakan pula, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa peminat akan sekolah ini lumayan banyak.
Sebagai salah satu anggota masyarakat Gonzaga, kebanggaan-kebanggaan saya terhadap sekolah ini akan saya nampakkan dalam suatu kerja keras. Suatu kerja keras yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas diri saya pribadi. Dengan peningkatan kulaitas diri tersebut, harapan saya nantinya dapat meningkatkan kualitas sekolah dan membanggakan serta mengharumkan nama baik sekolah. Mungkin dalam kehidupan nyata saya pribadi mengekui bahwa saya masih kurang dalam semangat kerja keras. Terkadang di masa remaja seperti ini rasa malas masih hidup dan mengalir dalam diri saya. Akibatnya, pengembangan kualitas dan kuantitas diri yang saya harapkan sedikit tersendat dalam kenyataannya. Namun, dari pengalaman yang tidak menyenagkan ini terdapat suatu penyesalan yang timbul dalam diri saya secara pribadi. Dan dari itu semua menjadi suatu pelajaran bagi saya agar dapat mengubah kesalahan yang telah saya lakukan agar tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas diri saya pribadidapat terlaksana dengan baik. Dan nantinya harapan untuk meningkatkan kualitas sekolah dan membanggakan serta mengharumkan nama baik sekolah dapat saya buktikan dalam kehidyupan nyata. Sekali lagi, sebagai masyarakat Kolese Gonzaga, semua ini dilakukan semata-mata demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.
Layaknya sekolah menengah pada umumnya, tahap awal untuk menjadi siswa dan siswi di Kolese Gonzaga juga menggunakan Masa Orientasi Siswa (MOS). Tahap ini bertujuan awal untuk mengenalkan kepada para calon siswa dan siswi tentang lingkungan dan keadaan Kolese Gonzaga. Dengan adanya Masa Orientasi Siswa ini saya menjadilebih mengenal secara mendalam tentang Kolese Gonzaga walaupun itu belum seluruhnya. Nilai-nilai yang dapat saya petik dalam mengikuti MOS di Gonzaga berupa nilai-nilai suatu kerja keras dan hidup bersama. Selain itu dari MOS ini mental saya sedikit dilatih untuk lebih berani memilih dan menentukan hal-hal yang terbaik untuk kehidupan pribadi dan bersama. Sebenarnya saya bukanlah anggota komunitas Kolese Gonzaga seutuhnya. Saya adalah seorang seminaris yang merupakan anggota komunitas Seminari Wacana Bhakti. Namun, saya bersekolah di Kolese Gonzaga untuk tahap tahun kedua, ketiga, dan keempat di seminari yaitu kelas satu, dua,dan tiga. Jadi saya tidak terlibat secara aktif dengan kegiatan-kegiatan Gonzaga seperti Jambore, kepanitiaan, dan organisasi lainnya.
Jika ditanya tentang hubungan kebanggaan saya terhadap Kolese Gonzaga dengan makna dari Mars dan lambang Gonzaga, begitu banyak jawaban yang terkait dengan hal tersebut. Dasarnya bahwa kebanggaan yang saya miliki terhadap Kolese Gonzaga, terdapat pada hidup komunitasnya dan kehidupan intelektualnya yang semuanya itu terdapat dalam makna lambang dan Mars Gonzaga. Kembali pada semboyan “Ad Maiorem Dei Gloriam,” sebagai seorang seminaris, aspek kehidupan rohani sangatlah ditekankan. Penyerahan diri secara total kepada Tuhan Yang Maha Esa sangatlah dibutuhkan untuk megembangkan panggilan. Semua ini sangatlah berhubungan dengan semboyan Gonzaga yang menyerahkan segala kegiatan dan aktivitas dirinya semata-mata demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Jadi, kebanggaan saya terhadap Kolese Gonzaga sangatlah berhubungan dengan makna dari Mars dan Lambang Kolese.menjadi masyarakat Kolese Gonzaga memberikan kekenyangan pada diri saya dalam hal intelektual dan kerohanian.
- CKBR -
Selasa, 17 Agustus 2010
HIkayat Ali Baba
Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal di daerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan kayu bakar yang dikumpulkannya. Berbeda dengan abangnya, Kasim, seorang yang kaya raya tetapi serakah dan tidak pernah mau memikirkan kehidupan adiknya.
Suatu hari, ketika Alibaba pulang dari mengumpulkan kayu bakar, ia melihat segerombol penyamun yang berkuda. Alibaba segera bersembunyi karena takut jika ia terlihat, ia akan dibunuh. Dari tempat persembunyiannya, Alibaba memperhatikan para penyamun yang sedang sibuk menurunkan harta rampokannya dari kuda mereka. Kepala penyamun tiba-tiba berteriak, "Alakazam ! Buka!..". Pintu gua yang ada di depan mereka terbuka perlahan-lahan. Setelah itu mereka segera memasukkan seluruh harta rampokan mereka. "Alakazam ! tutup! " teriak kepala penyamun, pintu gua pun tertutup.
Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat sembunyinya. Ia mendekati pintu gua tersebut dan meniru teriakan kepala penyamun tadi. "Alakazam! Buka!.." pintu gua yang terbuat dari batu itu terbuka. "Wah! Hebat!" teriak Alibaba sambil terpana sebentar karena melihat harta yang bertumpuk-tumpuk seperti gunung. "Gunungan harta ini akan Aku ambil sedikit, semoga aku tak miskin lagi, dan aku akan membantu tetanggaku yang kesusahan". Setelah mengarungkan harta dan emas tersebut, Alibaba segera pulang setelah sebelumnya menutup pintu gua.
Istri Alibaba sangat terkejut melihat barang yang dibawa Alibaba. Alibaba kemudian bercerita pada istrinya apa yang baru saja dialaminya. "Uang ini sangat banyak! bagaimana jika kita bagikan kepada orang-orang yang kesusahan.." ujar istri Alibaba. Karena terlalu banyak, uang emas tersebut tidak dapat dihitung Alibaba dan istrinya. Akhirnya mereka sepakat untuk meminjam kendi sebagai timbangan uang emas kepada saudaranya, Kasim. Istri Alibaba segera pergi meminjam kendi kepada istri Kasim. Istri Kasim, seorang yang pencuriga, sehingga ketika ia memberikan kendinya, ia mengoleskan minyak yang sangat lengket di dasar kendi.
Keesokannnya, setelah kendi dikembalikan, ternyata di dasar kendi ada sesuatu yangberkilau. Istri Kasim segera memanggil suaminya dan memberitahu suaminya bahwa di dasar kendi ada uang emas yang melekat. Kasim segera pergi ke rumah Alibaba untuk menanyakan hal tersebut. Setelah semuanya diceritakan Alibaba, Kasim segera kembali ke rumahnya untuk mempersiapkan kuda-kudanya. Ia pergi ke gua harta dengan membawa 20 ekor keledai. Setibanya di depan gua, ia berteriak "Alakazam! Buka!", pintu batu gua bergerak terbuka. Kasim segera masuk dan langsung mengarungkan emas dan harta yang ada di alam gua sebanyak-banyaknya.
Ketika ia hendak keluar, Kasim lupa mantra untuk membuka pintu, ia berteriak apa saja dan mulai ketakutan. Tiba-tiba pintu gua bergerak, Kasim merasa lega. Tapi ketika ia mau keluar, para penyamun sudah berada di luar, mereka sama-sama terkejut. "Hei maling! Tangkap dia, bunuh!" teriak kepala penyamun. "Tolong! saya jangan dibunuh", mohon Kasim. Para penyamun yang kejam tidak memberi ampun kepada Kasim. Ia segera dibunuh.
Istri Kasim yang menunggu di rumah mulai kuatir karena sudah seharian Kasim tidak kunjung pulang. Akhirnya ia meminta bantuan Alibaba untuk menyusul saudaranya tersebut. Alibaba segera pergi ke gua harta. Disana ia sangat terkejut karena mendapati tubuh kakaknya sudah terpotong. Setibanya dirumah, istri Kasim menangis sejadi-jadinya. Untuk membantu kakak iparnya itu Alibaba memberikan sekantung uang emas kepadanya. Istri Kasim segera berhenti menangis dan tersenyum, ia sudah lupa akan nasib suaminya yang malang. Alibaba membawa tubuh Kasim ke tukang sepatu untuk menjahitnya kembali seperti semula. Setelah selesai, Alibaba memberikan upah beberapa uang emas. Dilain tempat, di gua harta, para penyamun terkejut, karena mayat Kasim sudah tidak ada lagi. "Tak salah lagi, pasti ada orang lain yang tahu tentang rahasia gua ini, ayo kita cari dan bunuh dia!" kata sang kepala penyamun. Merekapun mulai berkeliling pelosok kota. Ketika bertemu dengan seorang tukang sepatu, mereka bertanya, "Apakah akhir-akhir ini ada orang yang kaya mendadak ?". "Akulah orang itu, karena setelah menjahit mayat yang terpotong, aku menjadi orang kaya". "Apa! Mayat! Siapa yang memintamu melakukan itu?" Tanya mereka. "Tolong antarkan kami padanya!". Setelah menerima uang dari penyamun, tukang sepatu mengantar mereka ke rumah Alibaba. Si penyamun segera memberi tanda silang dipintu rumah Alibaba. "Aku akan melaporkan pada ketua, dan nanti malam kami akan dating untuk membunuhnya," kata si penyamun. Tetangga Alibaba, Morijana yang baru pulang berbelanja melihat dan mendengar percakapan para penyamun.
Malam harinya, Alibaba didatangi seorang penyamun yang menyamar menjadi seorang pedagang minyak yang kemalaman dan memohon untuk menginap sehari di rumahnya. Alibaba yang baik hati mempersilakan tamunya masuk dan memperlakukannya dengan baik. Ia tidak mengenali wajah si kepala penyamun. Morijana, tetangga Alibaba yang sedang berada di luar rumah, melihat dan mengenali wajah penyamun tersebut. Ia berpikir keras bagaimana cara untuk memberitahu Alibaba. Akhirnya ia mempunyai ide, dengan menyamar sebagai seorang penari. Ia pergi ke rumah Alibaba untuk menari. Ketika Alibaba, istri dan tamunya sedang menonton tarian, Morijana dengan cepat melemparkan pedang kecil yang sengaja diselipkannya di bajunya ke dada tamu Alibaba.
Alibaba dan istrinya sangat terkejut, sebelum Alibaba bertanya, Morijana membuka samarannya dan segera menceritakan semua yang telah dilihat dan didengarnya. "Morijana, engkau telah menyelamatkan nyawa kami, terima kasih". Setelah semuanya berlalu, Alibaba membagikan uang peninggalan para penyamun kepada orang-orang miskin dan yang sangat memerlukannya.
Jumat, 18 Juni 2010
Mimpi terindah
Sehabis berdoa Novena 3 Salam Maria, aku tertidur dengan lelap. Aku selalu berharap bisa berkomunikasi dengan Allah lewat doa-doaku, dan mengharapkan terjadi mukjizat karena di kabulkannya doa Novenaku ini. Tetapi selama ini merasa bahwa doaku belum juga di kabulkan . Sampai pada suatu malam..
Aku : "Zzzzz Zzzzz Zzzzz......"
TUHAN : "Bangun !!!"
Aku : "Hmmm.... siapa ya ?"
Tuhan : "AKU ??? AKU TUHAN. AKU dengar di doamu, kau ingin bicara langsung dengan-KU, maka doamu KU-kabulkan."
Aku (tertegun) : "Oh, aku tidak menyangka doaku dikabulkan,. Lalu kita ada di mana ?"
TUHAN : "Di dalam mimpimu, ini media paling mudah untuk berbicara."
AKU (tertegun) : "Ooooh..."
TUHAN : "KU-dengar di doamu, kau ingin mengajukan pertanyaan kepada KU. AKU ingin mendengarnya sekarang."
Aku : "Benar. Bisakah sekarang kumulai ?"
Tuhan : "Tentu."
Aku : "TUHAN, tahukah ENGKAU bahwa dunia yg KAU ciptakan ini penuh dengan ketidakadilan. Banyak orang percaya dianiaya. Orang benar menderita. Itu tidak adil TUHAN !"
TUHAN : "Menurutmu, apakah adil, ketika AKU mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosamu??"
Aku : "Kalau begitu, semua orang benar harus menderita di dunia, begitu ?"
TUHAN : "Apakah penderitaan itu selamanya ? Mengapa ketika menderita manusia selalu bertanya "mengapa harus aku?". Tetapi, ketika senang, mereka tidak pernah bertanya, "mengapa harus aku ?"
Aku : "Kalau begitu, mengapa banyak orang jahat hidup senang ?"
TUHAN : "Kau yakin ?"
Aku : "Ya... walaupun tidak semua ..."
Tuhan : "Kalau begitu, cobalah jadi jahat, dan lihatlah, seberapa lama kau akan senang, kau bisa membuktikannya sendiri."
Aku : "Hidup ini terlalu rumit untuk dijalani, mengapa KAU selalu mendatangkan cobaan dan masalah?"
TUHAN: "Masalah KU-datangkan bukan untuk disesali dan dikeluhi, tapi untuk diselesaikan. Cobaan KU-datangkan untuk menunjukkan adanya diri-KU, dan perlunya berserah pada-KU."
Aku : "Tapi, setiap masalah datang, Aku selalu berdoa meminta jalan keluar. Tetapi, kadang KAU tidak memberinya ? Mengapa ?"
TUHAN : "Mengapa ? Pertanyaan bagus! Mengapa setiap firman yang KU-perintahkan padamu, kau tidak pernah melakukannya atau selalu menunda-nunda ? Sebelum engkau menuai, menaburlah terlebih dahulu."
Aku : "Mengapa manusia tidak pernah puas terhadap dirinya ?"
TUHAN : "Manusia tidak akan menyadari betapa berharganya sesuatu, sampai mereka kehilangan semuanya.
Aku : "Karena itulah TUHAN, mengapa penyesalan selalu datang terlambat? Itu menyebalkan..."
TUHAN : "Kalau belum terlambat, bukan penyesalan namanya. Kalau belum menyesal, manusia tidak akan pernah tahu dimana letak kesalahannya."
Aku : "Memang benar. Tapi, penyesalan selalu mendatangkan penderitaan."
TUHAN : "Ketika penyesalan datang, manusia diberi 2 pilihan. Pertama, segera bangkit dan meninggalkan duka-citanya. Itu membuat manusia makin kuat dan terasah. Kedua, berkata : "Aku tidak kuat, beban ini terlalu berat untuk dijalani". itu mendatangkan penderitaan."
Aku : "Perlukah aku memelihara doa dan waktu untuk-MU setiap harinya ?"
Tuhan : "Perlukah AKU mejagamu dan mengawasimu setiap harinya ?"
Aku : "TUHAN, seringkali aku sudah berusaha dan berusaha, tapi selau gagal ! Mengapa?"
TUHAN : "Berapa kali kau mencoba ?"
Aku : "Katakanlah 10 kali."
TUHAN : "Bagus. Kalau begitu kau sudah mengetahui 10 cara yg tidak berhasil. Jangan samakan kegagalan dengan pengalaman. Manusia tidak pernah gagal, sampai dia berhenti berusaha."
Aku : "Tapi, semua itu terlalu beresiko TUHAN. Setiap usaha mempunyai resiko."
TUHAN : "Sesungguhnya, ketika kau takut mengambil satu resiko, kau telah mengambil resiko yang tersisa, yaitu kau tidak akan pernah berhasil !"
Aku : "Kalau begitu, bagaimana cara mendapat kesenangan hidup ?"
TUHAN : "Cintailah dirimu sendiri, dan senantiasa bersyukur. Hidup ini sebenarnya indah. Jika masalah datang, jangan biarkan masalah menguasai dirimu, tetapi belajarlah menguasai masalah. Ah, waktu kita habis, kau sudah harus bangun pagi..."
Aku : "Kapan kita bisa berbicara seperti ini lagi ?"
Tuhan : "Kapanpun. Sebenarnya jarak Kita hanya dipisahkan oleh doa."
Aku : "Oke, terima kasih TUHAN atas pembicaraan yg indah ini."
TUHAN : "Sama-sama."
Aku pun terbangun dari mimpiku......
TUHAN Memberkati
Senin, 31 Mei 2010
Minggu, 30 Mei 2010
Jam di surga...
The end-
Minggu, 23 Mei 2010
Reflections of a Beautiful Morning
As does the joy of my heart;
Rays of warmth and love,
From her I will never depart.
Fresh dew upon the grass,
Young birds chirp in their nests;
I watch her gently sleep,
My love to her I silently profess.
I enjoy the stillness and calm,
Watching as she smiles and dreams;
She brings me to stillness and peace,
Like that of a slow flowing stream.
My heart and soul flow with love,
And I smile as I quietly reflect;
Iâۉ„¢ve been handed a sweet princess,
A sweet princess to love and to protect.
A vow to myself I make,
As she quietly sleeps away;
To love and always cherish her,
Until my last breath... until my last day.
Dia Mengaku Juga
Ketika sebuah tengkorak manusia purba berhasil diangkat dari lembah Sangiran, kelompok ilmuwan yang meneliti kesulitan untuk menentukan umurnya.
Berbagai tes di laboratorium dilakukan dengan berbagai hasil yang tidak cocok satu dengan yang lainnya. Setelah berjalan enam bulan tanpa hasil, kabar tersebut terdengar oleh pimpinan badan intelijen yang lalu memerintahkan anak buahnya untuk mengambil alih masalah tersebut.
Tiga hari kemudian, dengan bangga ia mengabarkan kepada kelompok ilmuwan tadi bahwa tengkorak itu bernama Phalus Erectus dan umurnya 25.141 tahun 6 bulan 3 hari. Kelompok ilmuwan tersebut heran dan terkagum-kagum.
“Bagaimana anda dapat menentukan nama dan usia tengkorak tersebut sedemikian tepatnya padahal kami sendiri dengan berbagai peralatan canggih tidak memperoleh hasil yang memuaskan?” tanya para ahli tersebut.
Sang perwira dengan bangga menjawab, “Memang anak buah saya sempat memar tinjunya dan tengkorak tersebut tidak kalah parah keadaannya, tetapi akhirnya ia tidak tahan dan mengaku juga.”
Kamis, 06 Mei 2010
Keseimbangan Hidup
Hingga suatu hari, karena ada masalah, si pemuda harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai anak muda. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, si pemuda menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"
Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Anak muda, mau lihat keindahan yang lain? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".
Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Anak muda. Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau bertemu dengan burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, si pemuda menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."
Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum dia berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, dia menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan si bapak ke arah mangkoknya, si pemuda berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".
"Hahaha! Anak muda. Apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali ke kita, bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".
Seketika itu si pemuda tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".
==============================================
Dapat membuat kehidupan seimbang tentu akan mendatangkan keharmonisan dan kebahagiaan. Namun bisa membuat kehidupan menjadi seimbang, itulah yang tidak mudah.
Kamis, 25 Maret 2010
Wonderful story...
KISAH 3 POHON
Memang benar kita semua punya mimpi-mimpi yang hancur dan Allah tetap berdiri di atas mimpi-mimpi kita yang hancur karena Dia memiliki mimpi yang lebih baik, lebih tinggi, lebih agung bagi kita...
Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka.
Pohon pertama berkata: "Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya" .
Kemudian pohon kedua berkata: "Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman berada dekat denganku".
Lalu giliran pohon ketiga yang menyampaikan impiannya: "Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan TUHAN. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang-orang akan mengingatku" .
Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu...
Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi...doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makanan ternak.. Ia hanya diletakkan di kandang dan setiap hari diisi dengan jerami.
Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi... ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan yang sangat kecil. Impiannya menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir.
Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap.
Tahun demi tahun berganti..., dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.
Kemudian suatu hari... Sepasang suami istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di kotak tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang dan menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa di dalamnya telah diletakkan harta terbesar sepanjang masa.
Bertahun-tahun kemudian...
Sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berfikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang di dalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata kepada badai: "Diam!!!" Tenanglah". Dan badai itupun berhenti. Ketika itu tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja di atas segala raja.
Akhirnya...
Seseorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki itu kemudian dipakukan di kayu ini dan mati di puncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan TUHAN, karena YESUSlah yang disalibkan padanya...
KETAHUILAH BAHWA TUHAN MEMILIKI RENCANA UNTUKMU.
JIKA ENGKAU PERCAYA PADA-NYA , IA AKAN MEMBERIMU
BERKAT-BERKAT BESAR.
KETIGA POHON MENDAPATKAN APA YANG MEREKA INGINKAN, TETAPI
TIDAK DENGAN CARA YANG SEPERTI MEREKA BAYANGKAN.
BEGITU JUGA DENGAN KITA, KITA TIDAK SELALU TAHU APA RENCANA
TUHAN BAGI KITA.
KITA HANYA TAHU BAHWA JALAN-NYA BUKANLAH JALAN KITA, TETAPI
JALAN-NYA ADALAH YANG TERBAIK BAGI KITA,
SELAMANYA..
Minggu, 21 Maret 2010
ESOK.....
aku tak ada di sana untuk menyaksikannya..
jika matahari terbit dan mendapatkan matamu penuh air mata untukku,
aku sangat berharap kau takkan menangis seperti hari itu..
sambil memikirkan banyak hal yang tak sempat dikatakan..
dan setiap kali kau berpikir tentang diriku, aku tahu kau akan merindukanku juga..
tapi saat esok hari dimulai tanpa diriku, cobalah untuk mengerti....
selama hidupku selalu terpikirkan tak ingin mati,,
masih banyak yang belum kujalani dan banyak yang belum kulakukan...
berpikir tentang hari kemarin...
tentang semua kesenangan yang dialami...
jika bisa menghidupkan hari kemarin, sebentar saja...
tapi aku sepenuhnya sadar ini tak mungkin terjadi..
sebab kehampaan dan kenangan akan menggantikanku...
hari ini untuk kehidupan di dunia adalah masa lalu,
tapi di sini dimulai hari baru..
aku berjanji tidak ada esok hari, tapi hari ini kan selalu abadi...
dan karena setiap hari adalah hari yang sama,
tak ada lagi kerinduan akan masa lalu...
maka, maukah kau raih tanganku dan berbagi hidup denganku?
agar ketika esok dimulai tanpa diriku, jangan berpikir kita akan berjauhan,,
karena setiap kali kau memikirkan diriku,,
aku berada di hatimu...
Selasa, 16 Maret 2010
someone called father....
in OUR life.
we always said,,
"my mom is the best"..
we juss forget our father.
but,
to be honest.,
my father is the best thing i ever have in my life.
he's my hero.
he always gives me a strength to pass a hard world, right in front of me.
he always told me to be a tough men.
he always told me to keep dreaming,what i wanna be.
he always told me to choose the right way when i am confusing.
he always there..
and forever will be.
altough,
sometimes.
our father is so ambitius,hard,and looks like doesn't care.
sometimes,
seems like so anger.
but,,
deeP in his heart,,he do that,,for us.
so we can be a someone.
becoz he love us......
Sabtu, 06 Maret 2010
Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.
Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti.
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.
Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga.
Rabu, 24 Februari 2010
Awal aku melihat dunia
Pemberian Nama
Karol Bhatara Randa, itulah nama yang diberikan kepadaku, suatu nama yang begitu bermakna. Karol berasal dari nama seorang pemimpin besar agama katolik saat itu, dialah Karol Wojtila seorang Paus berkebangsaan Italia. Semasa hidupnya Karol Wojtila sangat mengabdi pada agama, patuh pada orang tua, dan menjadi teladan bagi semua orang. Itulah hal dasar yang menjadi pertimbangan ats pemberian nama Karol padaku. Diharapkan agar aku dapat meneladan hidup Karol Wojtila dan menjadi sepertinya.
Selanjutnya Bhatara Randa diambil dari nama ayahku Ancelmus Bhatara Randa merupakan nama marga keturunan. Bhatara Randa merupakan nama seorang pemimpin besar di sebuah kerajaan di Tana Toraja, tempat aku dibesarkan. Pemimpin besar itu sering dipanggil oleh masyarakat dengan sebutan puang, sebuah sebutan untuk raja dalam bahasa Toraja. Ia memiliki tiga orang isteri dan anak dari isteri pertamanya adalah kakekku sendiri, ayah dari ayahku. Semasa hidupnya, Bhatara Randa sangat dihormati oleh rakyatnya, bukan karena kekejamannya namun, karena sifatnya yang merakyat. Hingga saat inipun keluarga kami sangat dihormati di daerah tersebut namun kakekku telah menghapus kata puang tersebut karena menurutnya sekarang tidak ada lagi istilah seperti itu. Tetapi terkadang masih ada orang yang memanggil kakekku dengan sebutan puang walaupun ia tidak menyukai bila dipanggil dengan kata tersebut.
Penggunaan alat indra
Kurang lebih satu bulan aku dirawat di rumah sakit, hangga akhirnya aku diizinkan untuk dibawa pulang ke rumah. Akhirnya aku dapat merasakan rasanya hidup dengan penuh kasih sayang di dalam rumahku sendiri bersama keluargaku, ayah , ibu, dan saudara. Namun sayangnya saat itu aku belum dapat berbuat banyak hal, aku hanya dapat tidur, menangis, dan minum. Aku terus menunggu hingga aku dapat merasakan hal yang tidak pernahku rasakan, sesuatu yang mengungkapkan kepada diriku bahwa inilah arti hidup yang sesungguhnya.
Hari berganti hari, bulanpun berganti bulan, akhirnya lambatlaun sedikit demi sedikit impian kecilkupun tercapai. Hingga pada akhirnya semua alat indraku mulai bekerja dengan sempurna. Mulai dari indra penglihatan, kini aku dapat melihat indahnya dunia dengan jelas walaupun aku tak tahu apa yang aku lihat. Indara pendengaran, aku dapat mendengar semua hal dengan baik walaupun aku tak tahu apa yang aku dengar. Selanjutnya indra penciuman, aku merasakan segala macam bau namun aku tak tahubau apa itu. Terakhir indra perasa dan peraba, dari dalam mulutku terucap kata-kata aneh yang tidak ada satu orangpun yang tahu apa yang aku ucapkan dan kulitku merasakan hangatnya pelukan dan ciuman yang aku terima darim orang-orang yang ada di sekitarku.
Pembaptisan
Pada tanggal aku dibawa oleh orang tuaku ke sebuah gedung yang tinggi dan didalmnya terdapat begitu banyak orang. Aku tak mengerti apa yang orang-orang tersebut lakukan, namun kedua orang tuaku juga mengikuti apa yang orang-orang ditempat itu lakukan. Aku melihat seorang dengan pakaian sangat indah berada di depan dan memimpin orang-orang yang berkumpul di tempat itu. Di akhir acara yang diadakan tersebut aku dibawa ke orang yang berpakaian sangat indah tadi. Aku tak mengerti apa yang ia lakukan padaku. Tiba-tiba ia menyiramku dengan air dan mengelap kepalaku dengan sebuah kain putih. Orang itu menumpangkan tangan ke kepalaku dan berkata-kata yang aku tiadak tahu maksud perkataannya. Di sampingku terdapat sebuah cahaya yang berada di atas sebuah benda panjang berwarna putih. Aku tidak mengerti sebenarnya apa yang orang-orang ini lakukan padaku namun kutahu bahwa itu pasti berguna untukku.
Oh iya, mulai saat itu pula namaku menjadi bertambah yang dulunya hanya tiga kata sekarang menjadi empat kata menjadi Constantinus Karol Bhatara Randa. Kata ayah, nama Constantinus itu diambil dari nama seorang raja Roma yang menerima dan menyebarkan agama katolik di Roma dan menjadi pendiri Basilica Santo Petrus di Vatikan, Roma. Bukan sekedar pertimbangan itu saja, nama Constantinus juga adalah nama dari kakekku (ayah dari ayahku) yang katanya ia adalah orang yang pertama kali membawa agama katolik di Tinoring, sebuah daerah di Tana Toraja. Dengan nama yang sangat berarti ini aku diharapkan agar menjadi seorang beriman yang baik, sebenarnya harapan kakekku setidaknya aku dapat menjadi seorang pastur, namun aku berfikir aku harus menjalani hidupku dulu. Kalau memang panggilan, mungkin aku akan benar- benar mengabulkan permintaan kakekku yersebut, Amin......
Aku melewati begitu banyak masa-masa indah saat aku bayi dan sekarang itu semua tinggal kenangan. Kenangan dimana aku merasakan setiap hari suatu pelukan dan ciuman kasih sayang. Semakin lama umurku semakin bertambah hingga akhirnya aku melewati masa-masa balita, perkembangan dirikupun mulai meningkat, walupun itu belum sempurna. Untuk menambah kualitas diriku akhirnya aku dimasukkan ke Taman Kanak-kanak (TK), dan pendidikankupun dimulai dari saat ini.
Minggu, 21 Februari 2010
Ad Maiorem Dei Gloriam
Kolese Gonzaga dengan semboyannya “Ad Maiorem Dei Gloriam” yang berarti “demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar, ” merupakan sebuah tujuan atau cita-cita yang terkandung didalam Mars Kolese Gonzaga. Demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar merupakan suatu cita-cita yang sangat terpuji. Dalam melakukan segala hal apapun itu dibutuhkan suatu penyerahan secara optimal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini bertujuan agar segala apapun yang dikerjakan selalu mendapat berkat dan bimbingan dari-Nya untuk mencapai suatu kesuksesan.
Diambil dari sudut pandang saya pribadi, Mars kolese Gonzaga mengandung suatu cita-cita yang bertujuan untuk menegakkan suatu hubungan sosial antar individu. Terbukti dalam baitnya yang pertama yang menuliskan suatu kerjasama dengan cintakasih bagi umat manusia. Sebuah cita-cita luhur yang menjadi suatu kebanggaan bagi siswa-siswi Kolese Gonzaga. Di era globalisasi zaman ini, begitu banyak kaum muda bahkan orang tua yang lebih mementingkan kehidupan pribadinya daripada kehidupan sosial. Berbeda dengan cita-cita yang terkandung dalam Mars kolese gonzaga yang menyangkut hidup salih berkomunitas dan menghargai satu sama lain. Dan sangat diharapkan bahwa cita-cita ini benat-benar nyata dan terbukti dalam komunitas Kolese Gonzaga.
Lambang Kolese Gonzaga merupakan simbol yang mempersatukan masyarakat Gonzaga. Didalamnya terkandung makna-makna yang menjadi dasar pembentukan pribadi masyarakatnya. Masyarakat yang agung, berani dan penuh cinta kasih yang diwujutkan bagi palayanan dan kesejahteraan sesama. Sesuai dengan semboyannya semua ini dilakukan semata-mata demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.
Suatu kebanggaan bagi saya pribadi sebagai penulis menjadi anggota dalam masyarakat Gonzaga. Selain melihat dari sudut pandang pendidikannya, Kolese Gonzaga juga memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai dalam megembangkan bakat dan minat para siswa-siswinya. Ekstrakulikuler yang lumayan lengkap memberikan sedikit sentuhan yang menumbuhkan minat untuk bergabung dan masuk sebagai komunitas Gonzaga. Dapat dikatakan selain segi akademis sekolah yang baik, Kolese Gonzaga juga memiliki segi non akademis yang cukup membanggakan pula, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa peminat akan sekolah ini lumayan banyak.
Sebagai salah satu anggota masyarakat Gonzaga, kebanggaan-kebanggaan saya terhadap sekolah ini akan saya nampakkan dalam suatu kerja keras. Suatu kerja keras yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas diri saya pribadi. Dengan peningkatan kulaitas diri tersebut, harapan saya nantinya dapat meningkatkan kualitas sekolah dan membanggakan serta mengharumkan nama baik sekolah. Mungkin dalam kehidupan nyata saya pribadi mengekui bahwa saya masih kurang dalam semangat kerja keras. Terkadang di masa remaja seperti ini rasa malas masih hidup dan mengalir dalam diri saya. Akibatnya, pengembangan kualitas dan kuantitas diri yang saya harapkan sedikit tersendat dalam kenyataannya. Namun, dari pengalaman yang tidak menyenagkan ini terdapat suatu penyesalan yang timbul dalam diri saya secara pribadi. Dan dari itu semua menjadi suatu pelajaran bagi saya agar dapat mengubah kesalahan yang telah saya lakukan agar tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas diri saya pribadidapat terlaksana dengan baik. Dan nantinya harapan untuk meningkatkan kualitas sekolah dan membanggakan serta mengharumkan nama baik sekolah dapat saya buktikan dalam kehidyupan nyata. Sekali lagi, sebagai masyarakat Kolese Gonzaga, semua ini dilakukan semata-mata demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.
Layaknya sekolah menengah pada umumnya, tahap awal untuk menjadi siswa dan siswi di Kolese Gonzaga juga menggunakan Masa Orientasi Siswa (MOS). Tahap ini bertujuan awal untuk mengenalkan kepada para calon siswa dan siswi tentang lingkungan dan keadaan Kolese Gonzaga. Dengan adanya Masa Orientasi Siswa ini saya menjadilebih mengenal secara mendalam tentang Kolese Gonzaga walaupun itu belum seluruhnya. Nilai-nilai yang dapat saya petik dalam mengikuti MOS di Gonzaga berupa nilai-nilai suatu kerja keras dan hidup bersama. Selain itu dari MOS ini mental saya sedikit dilatih untuk lebih berani memilih dan menentukan hal-hal yang terbaik untuk kehidupan pribadi dan bersama. Sebenarnya saya bukanlah anggota komunitas Kolese Gonzaga seutuhnya. Saya adalah seorang seminaris yang merupakan anggota komunitas Seminari Wacana Bhakti. Namun, saya bersekolah di Kolese Gonzaga untuk tahap tahun kedua, ketiga, dan keempat di seminari yaitu kelas satu, dua,dan tiga. Jadi saya tidak terlibat secara aktif dengan kegiatan-kegiatan Gonzaga seperti Jambore, kepanitiaan, dan organisasi lainnya.
Jika ditanya tentang hubungan kebanggaan saya terhadap Kolese Gonzaga dengan makna dari Mars dan lambang Gonzaga, begitu banyak jawaban yang terkait dengan hal tersebut. Dasarnya bahwa kebanggaan yang saya miliki terhadap Kolese Gonzaga, terdapat pada hidup komunitasnya dan kehidupan intelektualnya yang semuanya itu terdapat dalam makna lambang dan Mars Gonzaga. Kembali pada semboyan “Ad Maiorem Dei Gloriam,” sebagai seorang seminaris, aspek kehidupan rohani sangatlah ditekankan. Penyerahan diri secara total kepada Tuhan Yang Maha Esa sangatlah dibutuhkan untuk megembangkan panggilan. Semua ini sangatlah berhubungan dengan semboyan Gonzaga yang menyerahkan segala kegiatan dan aktivitas dirinya semata-mata demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Jadi, kebanggaan saya terhadap Kolese Gonzaga sangatlah berhubungan dengan makna dari Mars dan Lambang Kolese. Menjadi masyarakat Kolese Gonzaga memberikan kekenyangan pada diri saya dalam hal intelektual dan kerohanian.
Jumat, 12 Februari 2010
Chris Brown.....
I need you boo, (oh)
I gotta see you boo (hey)
And the hearts all over the world tonight,
Said the hearts all over the world tonight [x2]
[Verse 1]
Hey! Little mama,
Ooh, you're a stunner
Hot..little figure,
Yes, you're a winner
And I'm so glad to be yours,
You're a class all your own
And..
Oh, little cutie
When..you talk to me
I swear..the whole world stops
You're my sweetheart
And I'm so glad that you are mine
You are one of a kind and..
[Bridge]
You mean to me
What I mean to you and..
Together baby,
There is nothing we won't do
'cause if I got you,
I don't need money,
I don't need cars,
Girl, you're my all.
And..
[Chorus:]
Oh!
I'm into you,
And girl,
No one else would do,
'cause with every kiss and every hug,
You make me fall in love,
And now I know I can't be the only one,
I bet there heart's all over the world tonight,
With the love of they life who feel..
Wat I feel when I'm
With you [x5]
Girl..
With you [x5]
[Verse 2]
Oh girl!
I don't want nobody else,
Without you, there's no one left then,
You're like Jordans on Saturday,
I gotta have you and I cannot wait now,
Hey! Little shawty,
Say you care for me,
You know I care for you,
You know...that I'll be true,
You know that I won't lie,
You know that I would try,
To be your everything..yeah..
[Bridge]
'cause if I got you,
I don't need money,
I don't need cars,
Girl, you're my all.
And..
[Chorus]
With you [x5]
Oh..
With you [x5]
Yeah Heh..
[Bridge 2]
And I..
Will never try to deny,
that you're my whole life,
'cause if you ever let me go,
I would die..
So I won't front,
I don't need another woman,
I just need your all and nothing,
'cause if I got that,
Then I'll be straight
Baby, you're the best part of my day
I need you boo,
I gotta see you boo
And the hearts all over the world tonight,
Said the hearts all over the world tonight [x2]
Woo Oh.. Yeah
They need it boo,
They gotta see their boo,
Said the hearts all over the world tonight,
Hearts all over the world tonight [x2]
[Chorus]
With you [x5]
Girl..
With you [x5]
Oh..
Kamis, 11 Februari 2010
Terang dalam kegelapan........
Ayub dalam kitabnya berkata kepada Allah: “ Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” Ayub telah membuktikan bahwa Allah sanggup mengambil dan membuat apa pun yang diinginkan-Nya dan membantu Ayub menjadi pribadi yang baik, begitupun yang akan dilakukan Allah dalam diri kita semua.
Begitu banyak kesalahan yang telah kuperbuat dalam hidupku ini. Mulai dari kesalahan kecil, sampai kesalahan besar telah kualami dan kulakukan. Setiap aku merasakan dan melakukan segala hal tersebut, perasaan bersalah selalu hadir dalam diriku, dan mengalir dalam daraku. Aku terkadang menyesal terhadap semua itu, namun makin lama aku kembali melakukan hal yang serupa. Aku tak tahu faktor apa yang mempengaruhi diriku untuk terus melakukan segala hal yang serupa.
Pada akhirnya aku sadar bahwa ternyata faktor utama yang mempengaruhi hidupku untuk berbuat sesuatu yang salah adalah kemalasa. Kemalasan untuk berdoa meminta pertolonhgan Tuhan, kemalasan untuk melakukanh kegiatan yang menjadi tanggung jawab, kemalasan dalam hal studi dan sebagainya. Semua ini membuat hidupku hancur dan tak karuan. Aku bingung bahwa kenapa hidupku dapat seperti ini. Aku tak tahu mana jalan terbaik yang dapat kuambil untuk merubah segala kelemahan dan kejelekan hidupku. Aku merasa kehilangan harapan. Aku merasa telah membuat suatu kesalahan besar. Kesalahan yang membuat hari-hari cerahku berubah menjadi awan gelap. Mimpiku musnah dan tenggelam dalam kekecewaan. sukses yang masih merasakan kehampaan di hatinya.
Tetapi satu hal yang aku percaya bahwa Allah sedang merencanakan sesuatu yang besar dalam hidupku? Rencana dan tujuan-Nya bagiku lebih dari sekedar hari-hari sulit yang membuat aku berfikir, Masih adakah harapan, apakah aku masih memiliki tujuan? Aku berharap bisa memutar waktu kembali dan menjalani sebagian hidupku lagi. Aku merasa sudah terlalu lama berada dalam permainan ini, dan aku tidak tahu sampai beberapa lama lagi supaya aku bisa mengambil sesuatu yang berarti dalam hidup ini.
Dalam sebuah buku aku menemukan jawaban atas segala masalah yang kuhadapi, dibuku tersebut bertuliskan demikian, “Singkirkan semua pertanyaan yang anda miliki, karena Allah memiliki sebuah rencana untuk anda. Dia mengetahui rencana itu, memberikan jaminan bahwa rencana-Nya itu baik, dan menawarkan sebuah masa depan dan harapan buat anda. Allah ingin mengundang anda untuk mengambil bagian bersama-Nya dalam sebuah drama sepanjang masa. Anda tidak tahu harus ke mana, carilah Dia; anda sedang menderita, carilah Dia; anda sedang kebingungan, carilah Dia; anda lelah menunggu, carilah Dia. Allah berkata, “Aku memiliki rencana. Janganlah mencari rencana itu, carilah Aku. Aku yang tahu dimana Aku menyimpannya. Jika kamu menemukan Aku, maka kamu akan menemukan rencana itu. Jika kamu ingin tahu panggilanmu, carilah Aku. Aku mengetahuinya. Jika kamu mencari teman hidup, carilah aku dulu. Aku yang tahu dimana ia berada.” Dalam Kristus tersembunyi segala harta hikmad dan pengetahuan (Kolose 2:3). Untuk apa kita mencari ke tempat lain.”
Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkaulah anak Allah. Aku percaya bahwa Engkau mati di kayu salib karena dosa-dosaku dan bangkit kembali, sehingga aku diampuni dan menerima hidup kekal. Aku mengakui dosa-dosaku di hadapan-Mu. Dan tak ada yang aku sembunyikan. Aku menyesali dosa-dosaku, aku menerima pengurbanan-Mu, dan aku berpaling kepada-Mu demi belas kasihan, pengampunan, serta karunia hidup kekal.
Aku juga berdoa supaya Engkau memimpin hidupku yang gbaru dan mengarahkannya menuju masa depan. Aku berdoa supaya Engkau membawa kembali harapan dalam hidupku, karena kutahu bahwa Engkau memiliki siatu rencana yang unik untukku. Aku berharap supaya engkau sudi memimpin langkahku hari ini dan seterusnya. Terima kasih Tuhan, Amin.
“Kata-kata tidak dapat mengungkapkan hal-hal yang dinyanyikan dalam hati … Dan jika karena luapan kebahagian sehingga kata-kata tidak lagi dapat mengungkapkan apa yang mereka rasakan, manusia tidak lagi mengindahkan kata-kata yang terbatas itu. Mereka meledak dalam pekik sukacita yang sederhana, pekik kegirangan.”
Minggu, 24 Januari 2010
mengembangkan rasa percaya diri
Semua manusia yang dilahirkan ke dunia ini telah diwariskan dan ditanamkan dalam dirinya sebuah potensi dan rahmat yang disebut kepercaya diri. Masalahnya bahwa bagaimana setiap pribadi manusia mengolah potensi yang telah ditanamkan padanya dan mencapai kepercayaan diri tersebut. Sebagian manusia berusaha mengembangkan potensi tersebut dan memperolehnya sehingga hidupnya tanpa dinaungi rasa takut dan semakin sejahterah. Sebagian lagi terus menutupi dirinya hingga potensi tersebut tertanam semakin dalam. Manusia macam ini menganggap dunia merupakan tempat yang bermusuhan dan menyulitkan baginya sehingga munculah rasa malu, minder, dan takut yang selalu menghantui hidupnya. Adapula pribadi yang mempunyai rasa percaya diri yang sangat tinggi sehingga karena suatu kejadian pahit seperti diceraikan, dipecat, atau suatu penyakit psikiatrik membuatnya jatuh dan trauma.
Kepercayaan diri dapat ditingkatkan. Begitu banyak cara untuk melakukan hal tersebut, sekarang tergantung setiap pribadi bagaimana ia melakukannya. Waktu telah tersedia begitu banyak bagi setiap orang untuk mengembangkan rasa percaya diri mereka tinggal bagaimana pribadi tersebut berkomitmen pada dirinya. Dalam hidup ini tak ada seorang pun tampil seperti tampaknya, kita semua bersandiwara. Tetapi, jujurlah kepada diri sendiri. Anda bisa membohongi orang lain, tapi jangan pernah membohongi diri anda sendiri.
Inilah Aku Utuslah Aku
Hari pertama, sekitar pukul 10.30, kami telah siap dengan segala kebutuhan kami menuju rumah ret-ret. Direncanakan bus akan menjemput kami sekitar pukul 11.00, dan ternyata jam telah berubah. Anggapan pukul 11.30 berubah menjadi 13.00, akibatnya kami terlambat tiba di rumah retret. Tak apalah itu hanyalah pembukaan pengalaman kecil. Selanjutnya, sekitar pukul 14.00 kami melangkahkan kaki, menginjak tanah yang belum pernah kami temui, tanah Sindanglaya. Perasaan sedikit tegang mengawali perasaanku memuli ret-ret di tempat tersebut. Entah apa yang akan terjadi padaku di tempat ini tapi yang jelas, seperti kata bend dewa 19, “hadapilah dengan senyuman….” menjadi pengubang rasa tegang dalam diriku. Yah, inilah awal dari perjuanganku.
Di hari pertama sesi yang kami dapatkan diberikan oleh Rm. Hendro Subekti, SJ. Dalam sesi ini kami diajak untuk memetakan antara seminari dan Gonzaga. Di sesi ini kami berusaha untuk membedakan antara hidup sebagai masyarakat Seminari dan Gonzaga. Aku sadar begitu banyak perbedaan antara dua pribadi dalam diriku, antara seorang seminaris dan siswa Gonzaga. Selama ini aku berfikir diriku jauh lebih unggul daripada mereka (siswa/i Gonzaga). Tetapi akhirnya aku sadar, bahwa aku tak jauh berbeda dengan mereka. Dilihat dari masalah kepintaran mungkin kami sama namun, dari tingkat kemalasan aku lebih unggul daripada mereka. Kualitas hidup rohani seminaris dikatakan jauh berada di atas siswa/i Gonzaga. Namun setelah aku mengalami hidup sebagai seorang seminaris, akhirnya aku sadar bahwa itu semua hanya Nampak di kapel saja, itupun masih “ogah-ogahan”. Pertanyaannya dimanakah perbedaanku sebagai seorang seminaris dibandingkan dengan siswa/i Gonzaga ? Setelah mengikuti rangkaian retret hari pertama ini akhirnya aku menemukan jawaban atas semua itu. Jawabannya adalah bahwa diriku sebagai seorang seminaris dibagi menjadi empat bagian penting. Itulah Sancitas, Scientia, Sanitas, dan terakhir Societas. Inilah empat aspek dasar yang menjadi perbedaan antara diriku dengan remaja pada umumnya. Yang menjadi hal yang sangat penting adalah bagaimana diriku menggabungkan keempat aspek tersebut menjadi satu dalam diriku dan membuat diriku menjadi pribadi yang baik.
Hari kedua kami diajak untuk mengennal berbagia macam doa. Diantaranya meditasi, kontemplasi ,dan terakhir konsiderasi. Pagi-pagi benar kami diajak untuk ke kapel melakukan meditasi, sebagai pengganti doa pagi. Dalam meditasi itu kami kemudian dikenalkan dengan yang namanya kontemplasi dan diakhiri dengan konsiderasi. Dalam hal ini dilatih sejauh mana konsentrasi dan ketenangan yang dapat kuciptakandan mengganbungkan itu semua dalam sebuah imajinasi yang luas. selama retret, setiap pagi kami melakukan hal-hal tersebut namun sedikit berbeda tiap harinya. Di pagi hari ke tiga kami diajar untuk lebih berkonsentrasi dalam Yoga. Di pagi hari yang keempat kami diajak untuk menyerap energy alam dan menyatukannya dalam diri. Hal ini kami lakukan untuk lebih menyatu dengan alam dan lebih menjalin hubungan dekat dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya.
Dalam retret kali ini pula kami diajak untuk membuat garis/ bagan kehidupan kami. Diawali dari kami lahir sampai saat ini. Dalam pembuatan garis bilangan kehidupan tersebut, aku diajak untuk mengawalinya dengan sebuah bacaan sebagai penuntun dan melanjutkan dengan mengkontemplasikan semua itu. Akhirnya aku siap untuk membuat garis bilangan kehidupanku untuk menerima segala kenyataan pahit dan manis sepanjang aku diberi kesempatan untuk hidup. Dilihat dari garis bilangan kehidupan tersebut akhirnya aku sadar dan menerima kenyataan baik dimana titik tertinggi dan terpuruk dalam hidupku. Setelah menemukannya akhirnya aku mengkonsultasikan emua itu ke Rm. Hendro. Ia sedikit membantuku dalam menghadapi kenyataan hidup terpurukku. Yah, akhirnya aku dapat menerima dan mengatasi segala trauma dalam hidupku.
Begitu nbanyak pengalaman berharga, kesan dan pesan, pelajaran, dan kesimpulan hidup yang aku dapatkan dari retret kalil ini yang tankan mungkin aku hilangkan dari memori hati dan pikiranku. Akupun tidak dapat menuliskan semuanya dalam bentik kata-kata tertulis. Yang terpenting dari segala pengalaman luar biasa ini bahwa bagaimana aku mengambil makna dari segala rangkaian retret ini. Dan lagi bagaimana aku melakukannya dan menerapkannya dalam kehidupanku sebagai calon-calon abdi Kristus, calon Imam.