Facebook Badge
Rabu, 07 Desember 2011
Jumat, 04 Maret 2011
Pensil Ajaib
Mendengar pertanyaan cucunya, sang Nenek berhenti menulis lalu berkata, "Adi cucuku, sebenarnya nenek sedang menulis tentang Adi. Namun ada yang lebih penting dari isi tulisan Nenek ini, yaitu pensil yang sedang Nenek pakai. Nenek berharap Adi dapat menjadi seperti pensil ini ketika besar nanti."
"Apa maksud Nenek bahwa Adi harus dapat menjadi seperti sebuah pensil? Lagipula sepertinya pensil itu biasa saja, sama seperti pensil lainnya," jawab Adi dengan bingung.
Nenek tersenyum bijak dan menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana Adi melihat pensil ini. Tahukah kau, Adi, bahwa sebenarnya pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup."
"Apakah Nenek bisa menjelaskan lebih detil lagi padaku?" pinta Adi
"Tentu saja Adi," jawab Nenek dengan penuh kasih
"Kualitas pertama, pensil dapat mengingatkanmu bahwa kau bisa melakukan hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya".
"Kualitas kedua, dalam proses menulis, kita kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil yang kita pakai. Rautan itu pasti akan membuat pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil itu akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga denganmu, dalam hidup ini kau harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".
"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".
"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".
"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga Adi, kau harus sadar kalau apapun yang kau perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".
"Nah, bagaimana Adi? Apakah kau mengerti apa yang Nenek sampaikan?"
"Mengerti Nek, Adi bangga punya Nenek hebat dan bijak sepertimu."
Begitu banyak hal dalam kehidupan kita yang ternyata mengandung filosofi kehidupan dan menyimpan nilai-nilai yang berguna bagi kita. Semoga memberikan manfaat.
Jumat, 18 Februari 2011
Refleksi kebebasan
Secara harafiah, kebebasan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita bebas untuk melakukan apa yang kita iginkan tanpa ada hambatan dan tekanan dari segala pihak. Setiap manusia sangat mendambakan dimana hidupnya dapat lepas bebas tanpa beban apapun. Namun, pada kenyataannya mayoritas manusia menggunakan kebebasan yang diberikan dengan berlebihan. Kebebasan yang berlebihan ini menyebapkan munculnya rasa egoisme yang tinggi yang pada akhirnya menjurus pada konflik hingga kekerasan. Contoh nyata yang sering kita temui adalah unjuk rasa, senioritas, tauran antar pelajar, pembunuhan, dan sebagainya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu batasan-batasan tentu agar suatu kebebasan yang diberikan tidak menjurus pada hal-hal yang negatif.
Kebebasan yang paling nyata dan paling terlihat jelas dalam kehidupanku yaitu kebebasan demokkrasi atau lebih dikenal dengan kebebasan menyampaikan pendapat. Praktik kebebasan ini sering aku alami terutama dalam menjalani hidup dalam suatu komunitas dan organisasi. Contoh-contoh nyata yaitu dalam memberikan kritikan dan pendapat-pendapat yang merupakan suatu usaha untuk mengembangkan komunitas dan organisasi ke arah yang lebih baik. Namun, dalam menjalankan kebebasan ini juga tidak luput dari pengendalian diri dan control social. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadinya suatu konflik yang menjurus pada suatu hal yang tidak diinginkan. Memang suatu musyawarah tidak akan luput dari yang namanya konflik dan perdebatan. Namun dalam hal ini dengan adanya suatu pengendalian diri dan control social perdebatan dan konflik pada akhirnya akan menjurus pada suatu kesepakatan yang bulat dan disetujui oleh semua pihak.
Pada intinya, kebebasan memang menjadi suatu harapan dan keadaan yang sangat didambakan oleh semua lapisan masyarakat. Namun, suatu kebebasan harus mepertimbangkan dan tidak melupakan suatu control social dan pengendalian diri. Pasalnya, Negara Indonesia dengan ideology Negara demokrasi telah memberikan wadah dimana kita bebas untuk berekspresi dengan tidak melupakan kepentingan dan kehidupan orang lain. Dengan terciptanya kondisi dan rasa yang seperti itu maka akan terwujudlah harapan bersama dalam mencapai suatu kehidupan yang adil dan makmur.
Jumat, 04 Februari 2011
When The Children Cry
little child
dry your crying eyes
how can I explain
the fear you feel inside
cause you were born
into this evil world
where man is killing man
and no one knows just why
what we have become
just look what we have done
all that we destroyed
you must build again
when the children cry
let them know we tried
cause when the children sing
then the new world begins
little child
you must show the way
to a better day
for all the young
cause you were born
for all the world to see
that we all can live
with love and peace
no more presidents
and all the wars will end
one united world
under god
when the children cry
let them know we tried
cause when the children sing
then the new world begins
what we have become
just look what we have done
all that we destroyed
you must build again
no more presidents
and all the wars will end
one united world
under god
when the children cry
let them know we tried
when the children fight
let them know it ain't right
when the children pray
let them know the way
cause when the children sing
then the new world begins